JALAN MERAIH KEKHILAFAHAN DI MUKA BUMI


Sesungguhnya 'ubûdiyah (penghambaan kepada Allah) memiliki hakikat dan kekuatan yang sangat besar dalam mewujudkan janji Allah bagi orang-orang yang beriman dalam meraih kekuasaan di muka bumi dan kejayaan beragama dalam kehidupan nyata. Barang siapa berkeinginan mencapai cita-cita yang dituju ini dan mengembalikan kemuliaan yang telah hilang itu, maka tidak ada pilihan kecuali menunjukkan bukti penghambaan secara benar itu. Dia harus mengetahuinya dan bagaimana mewujudkan penghambaan itu, sebelum ia ragu atau meragukan, atau menganggap lambat pertolongan Allah Azza wa Jalla.

Janji Allah Azza wa Jalla pasti terjadi, tidak ada yang mampu menolak; kebenaran yang tidak bisa dipungkiri, karena merupakan janji Dzat yang tidak menyelisihi janji-Nya, dan ketetapan-Nya tidak pernah meleset dari orang yang telah berhak mendapatkannya. Allah Azza wa Jalla berfirman :

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi." [an-Nûr/24: 55]

Istikhlâf (menjadikan penguasa) merupakan janji Allah bagi orang-orang beriman pada setiap generasi sampai datang takdir Allah. Dia berfirman:

"Sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa". [an-Nûr/24:55].

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengetahui segala yang akan terjadi, tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya, tidak ada yang dapat membatalkan hukum-Nya, dan tidak ada yang dapat mengganti kalimat-kalimat-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

"Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabûr sesudah (kami tulis di dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang shalih. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah)." [al-Anbiyâ`/21:105-106]

Sesungguhnya tanda (bukti) pemahaman terhadap istikhlâf (dijadikannya orang beriman sebagai penguasa) yaitu firman Allah:

"Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka". [an-Nûr/24:55]

Sedangkan kejayaan agama dalam kehidupan manusia, sehingga agama itu mengatur urusan-urusan manusia dan menjaganya; tidak akan terwujud kecuali jika agama itu telah merasuk dalam hati para pemeluknya dan dapat mengatur urusan-urusan terkecil dalam kehidupan mereka. Jika engkau telah melihat para da'inya juga demikian, maka ketahuilah bahwa pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah dekat.

Berdasarkan uraian ini diketahui bahwa perkataan sebagian dai "Tegakkanlah negara Islam di hatimu, niscaya negara Islam akan tegak di bumimu", merupakan perkataan yang bijaksana. Karena orang yang ingin meraih pertolongan Allah Azza wa Jalla, maka ia harus berdiri tegak melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla, jangan sampai agama ini diserang dari arahnya. Allah berfirman:

"Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu". [Muhammad/47:7].

Mengapa harus demikian? Karena kekuasaan di muka bumi dan kejayaan agama Islam merupakan buah (hasil) dari iman dan amal shalih. Dan Buah itu tidak akan matang kecuali jika tumbuhannya telah kuat, tegak di atas batangnya, akarnya kokoh serta cabangnya menjulang ke langit.

Sungguh! Imam asy-Syafi'i rahimahullah telah berkata benar, ketika ditanya: "Manakah yang lebih baik bagi hamba, antara kejayaan dalam beragama ataukah ujian?"

Beliau menjawab: "Keteguhan dalam beragama itu tidak akan ada kecuali setelah mengalami ujian".

Ini merupakan impelementasi firman Allah Azza wa Jalla :

"Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman," sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta". [al-'Ankabût/29:1-3].

Dari sini nampak jelas urgensi penghambaan diri kepada Allah Azza wa Jalla sebelum diberi kekuasaan di muka bumi dan kejayaan. Bahkan dalam ayat itu (surat an-Nûr/24 ayat 55) juga terdapat keterangan tentang penyebab diberi kekuasaan di muka bumi dan kejayaan dalam beragama, yaitu firman Allah Azza wa Jalla :

"(mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku." [an-Nûr/24:55].

by : KOMUNITAS PECINTA, PENGHAFAL, DAN PENGAMAL AL-QURAN

(Bersambung)

Tidak ada komentar: