Gus Mus: Akhlak Rasulullah Seperti Al-Qur’an


Tampak KH Mustofa Bisri sedang menyampaikan mauidlah hasanah pada pengajian dalam rangka maulid Nabi di plaza Masjid Agung Jawa Tengah Jl Gajahraya, Semarang.Semarang (GP-Ansor): Enak mana coba, menangi Rasulullah atau jadi umat Islam di zaman akhir seperti kita? Kalau pertanyaan itu disodorkan pada KH Mustofa Bisri, atau lebih populer dengan sebutan Gus Mus, pasti cepat dijawab: ”Kalau boleh milih, ya terang lebih enak menangi Rasulullah.Tentu bukan tanpa sebab, kiai yang juga budayawan itu menjawab demikian. Kata Gus Mus, mengutip Sayidatina Aisyah RA, akhlak Rasulullah adalah Alquran. ”Kanjeng Nabi itu seperti Alquran berjalan. Jadi kalau mau lihat isi kandungan Alquran, kan gampang, tinggal lihat perilaku Rasul saja.”

Hal itu disampaikan pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibien, Leteh, Rembang tersebut, di hadapan ribuan jamaah yang memadati plaza Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jl Gajahraya, Semarang, semalam. Ketika itu Gus Mus tengah memberikan mauizah hasanah pada Pengajian Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Doa untuk Keselamatan Bangsa.

Sebelumnya, pada pengajian yang terselenggara atas kerja sama Pemprov Jateng dan Takmir MAJT itu, dilakukan istighotsah asmaul husna dipimpin KH Amdjad Alhafidz. Hadirin juga sempat dibuai bacaan Alquran oleh M Rohani, muazin MAJT yang baru saja menjadi qari terbaik pada MTQ tingkat ASEAN di Brunei Darussalam.

Gus Mus lantas mengilustrasikan orang beli pesawat televisi. Setiap membeli TV baru, bisa dipastikan ada buku panduan untuk menyetelnya. ”Pernahkah ibu-ibu yang membeli TV membaca buku panduan itu?” tanya Gus Mus, yang serentak dijawab ”Tidaaak” oleh hadirin.
”Walau tidak membaca panduan, kenapa tetap bisa menyetel TV? Itu karena, sering lihat orang lain menyalakan TV, yang lalu bisa kita tiru. Melihat Rasulullah juga begitu, meski tidak ‘membaca Alquran’, orang tetap bisa memahami isinya karena ada Alquran berjalan,” paparnya.

Seperti dikomando, jamaah tertawa mendengar ilustrasi menggelitik itu. Termasuk Gubernur H Mardiyanto, Wagub H Ali Mufiz, Ketua PWNU Jateng Drs Moh Adnan MA, dan Rektor IAIN Walisongo yang juga Ketua Badan Pengelola MAJT Prof Dr H Abdul Djamil MA.

Ya, seperti biasanya, Gus Mus selalu piawai memilih ilustrasi yang mudah dipahami untuk menjelaskan ajaran Islam dalam setiap tausiyahnya. Tak lupa, sesekali dia menyisipkan sindiran yang mengena. Maka, jadilah ceramah yang bernas, tapi pada saat yang sama, mudah dicerna.

Ini salah satu sindirannya tentang perlunya survei terhadap kecintaan umat Islam pada Alquran. Perlu data akurat tentang berapa umat Islam yang sudah bisa baca Alquran, berapa yang sudah baca dan paham, serta berapa pula yang sudah paham dan sudah mengamalkannya. (sm/wg)

Tidak ada komentar: